AKI AWET WALAU NYALA TERUS


Aturan tentang menyalakan lampu siang hari, juga bisa mempengaruhi usia pakai aki. Namun itu bisa di atasi apabila kondisi pengisian baik. Pabrikan motor telah menambah daya tahan lampu, namun tidak untuk penghasil arus. Asalkan kelistrikan motor dalam kondisi baik, aki motor kering dan basah
tidak akan cepat soak. Memang waktunya akan sedikit berkurang tetapi tidak terlalu signifikan. Jadi walaupun dinyalakan malam hari maupun siang hari, aki tetap akan baik dengan syarat kelistrikan dalam kondisi bagus. Jika aki digunakan akan ada pengisian kembali yang dilakukan dinamo. Dan saat mesin menyala, aki akan menyuplai listrik, untuk mengisi aki dari dinamo itu. Hingga aki tetap terjaga tanpa cepat rusak. Putaran mesin akan menjaga suplai arus aki tetap baik.
Langkah mengawetkan aki yang harus diperhatikan adalah menjaga putaran mesin atau rpm sesuai standar pabrik yakni 1.400 rpm. Tujuannya agar proses pengisian dari sepul tetap stabil dan terlebih jika digunakan pada siang hari. Namun, sebaliknya jika rpm mesin terlalu rendah akan menyulitkan proses pengisian kembali yang akibatnya aki menjadi cepat soak. Arus yang dipakai lebih banyak dibanding dengan arus yang mengisi. Makanya aki menjadi tekor.
Tetapi kondisi keawetan ini tidak tergantung dari jenis aki. Mau aki basah maintenace free yang kadang orang sebut aki kering atau aki hybrid. Kalau sistem kelistrikannya tidak bagus, aki kering pun yang katanya punya kelebihan awet bisa juga cepat rusak.
Apalagi bicara soal harga. Aki kering karena teknologinya dan kemudahan perawatannya, maka, harga yang ditawarkan lebih mahal dibanding dengan aki basah. Lalu aki basah harganya lebih murah. Tapi harus siap buat merawatnya. Seperti mengecek air dan setrumnya. Makin sering dipakai misalnya untuk lampu siang hari, kemungkinan air aki berkurang sangat sering. Aki hybrid mirip dengan aki basah hanya saja material sel-selnya lebih bagus dibandingkan dengan aki basah karena menggunakan lapisan anti penguapan. Boleh dikata aki hybrid lebih mudah perawatannya dibandingkan dengan aki basah konvensional.
Diantara ketiganya awet mana? Banyak faktor yang mempengaruhi awet tidaknya suatu aki. Mulai dari perawatan hingga kondisi kelistrikan kendaraan iru sendiri.
Pakai aki mahal tidak menjamin umur aki pasti lebih awet dibandingkan tipe yang lainnya. Terlebih jika sepul atau penghasil tegangan rusak. Selain itu penggunaan variasi berlebihan yang membebani lisrik juga akan memperpendek usia aki. Semuanya tergantung dari perawatan sistem kelistrikan kendaraan.

sumber motorplus

Tinggalkan komentar